PENGERTIAN AKTIVITAS DAYA KASIH KRISTUS DAN LATIHAN (AFEKTIF)
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang profesional yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan yang bersifat intelektual, interpersonal, dan bertanggungjawab dan ber kewenangan untuk melakukan. Asuhan kebidanan yang diberikan oleh seorang bidan tidak terlepas dari aspek spritual.Bidan berupanya membantu memenuhi kebutuhan spritual, walaupun bidan, klien tidak mempunyai keyakinan dan spritual yang sama.Aspek spritual dapat mendorong seseorang untuk melakukan upaya yang lebih besar, lebih kuat dan lebih fokus untuk melakukan yang terbaik ketika menghadapi stress, penyakit, atau bahkan pasien yang menjelang kematian.
Spritual sangat penting selama periode sakit, karena ketika sakit energi seseorang akan berkurang dan spritual seseorang akan mudah terpengaruhi. Ada beberapa kendala dalam menerapkan aspek spritual yaitu:
A.sikap seorang tenaga kesehatan kurang memperdulikan keluhan klien
B.mengabaikan pemenuhan sikap spritual terhadap pasien.
A. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Prinsip melakukan komunikasi yang efektif adalah:
1.carring (peduli)
2..Acceptense(menerima)
3.Respect
4.Empathy
5..Trust
6.intergrity
7.bahasa yang mudah dimengerti
8.hindari menyalahkan,memojokkan,dan memberi perkataan yang negatif.
9.Justice
10. veracity
11. Menepati janji
12. Kerahasiaan
B. ASPEK ETIK DAN LEGAL YANG BERORIENTASI PADA ASUHAN
a. Otonomi (Autonomy)
b. Berbuat baik (Beneficience)
c. Keadilan (Justice)
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
e. Kejujuran (Veracity)
f. Menepati janji (Fidelity)
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
h. Akuntabilitas (Accountability)
KONSEP DASAR ILMU GIZI
1.Pengertian gizi
Gizi
merupakan zat-zat yang ada dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh sehingga
tubuh memperoleh energi yang dapat digunakan untuk menjalani aktivitas
sehari-hari, zat-zat tersebut seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral,
vitamin dan air. Selain itu gizi dapat diartikan juga sebagai suatu proses
penyerapan, maupun pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta menghasilkan tenaga.
Konsep-konsep
yang berhubungan dengan gizi ada beberapa hal yang harus diketahui seperti:
1.Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun
dan memelihara jaringan serta mengatur prosesproses kehidupan.
2.Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung
zat-zat gizi dan atau unsur unsur ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat
gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
3.Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang
dapat dijadikan makanan.
4.Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi
kurang baik dan lebih.
2.Sejarah perkembangan gizi di Indonesia
Kegiatan penelitian gizi di Indonesia mulai dikembangkan sejak pertengahan abad ke-19. Tetapi baru dilembagakan pada tahun 1934 dengan nama Instituut voor Onderzoek der Volksvoeding (IOVV) yang berlokasi di Bogor dan pada tahun 1939 berganti nama menjadi Instituut voor Volksvoeding (IVV). Arah penelitian gizi selama masa penjajahan lebih ditujukan pada kepentingan pemerintah Hindia Belanda. Penelitian gizi yang mengarah pada kepentingan Nasional baru dikembangkan sejak tahun 1950, setelah pengelolaan IVV diambil alih pemerintah Republik Indonesia. IVV kemudian berganti nama menjadi Lembaga Makanan Rakyat (LMR) dan pimpinan dipercayakan kepada Prof. Dr. Poorwo Soedarmo (Pada Kongres I Persatuan Ahli Gizi Indonesia tahun 1967, ditetapkan sebagai Bapak Gizi Indonesia).
Berikut ini beberapa hasil penelitian dalam sejarah perkembangan ilmu gizi di Indonesia :
- Belanda mendirikan “Laboratorium Kesehatan (15-1-1888) di Jakarta. Tujuannya Menanggulangi Penyakit Beri-Beri di Indonesia dan Asia
- Tahun 1934 = Lembaga Makanan Rakyat
- Tahun 1938, bermula dari Tahun 1919, Jansen dan Donath meneliti masalah Gondok di wonosobo, kemudian oleh pemerintah Hindia Belanda menfaslitasi pembentukan Lembaga Eijkman. Beberapa Kegiatannya berupa survai gizi di tahun 1927-1942, oleh Jansen dan Kawan-kawan pada 7 lokasi bertempat di jawa, seram dan lampung yang bertujuan Mengamati Pola Makan, Keadaan Gizi, Pertanian dan perekonomian. - Lembaga ini juga berhasil melakukan Analisis Bahan Makanan yang sekarang dikenal sebagai Daftar Komposisi Bahan Makanan disingkat atau dikenal dengan DKBM
- Tahun 1930, De Hass dkk menemukan defisiensi Vitamin A, (1935) meneliti tentang KEP (Kurang Energi Protein)
- Tahun 1950, Lembaga Makanan Rakyat berada dibawah Kementerian Kesehatan RI ( diketuai Prof. Poerwo Soedarmo Pendiri PERSAGI atau dikenal juga sebagai Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo Soedarmo juga berhasil memperkenalkan promosi gizi yang baik dengan istilah “Empat Sehat Lima Sempurna” yang begitu energi pada waktu itu sampai pada pemerintahan Orde Baru.
Pentingnya gizi dalam kehidupan bangsa Indonesia sejatinya sudah dirintis sejak lama oleh Prof Poerwo Soedarmo. Sejak awal kemerdekaan, Profesor Poerwo yang kemudian dijuluki sebagai bapak gizi Indonesia telah melihat pentingnya gizi dalam sebuah kehidupan berbangsa. Hingga lahirlah slogan “empat sehat lima sempurna”. Kemudian, oleh J.Leimena, Menteri Kesehatan RI saat itu, Prof Poerwo diminta untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR). LMR yang lebih dikenal dengan nama Institut Voor Volksvoeding (IVV) pada saat itu merupakan bagian dari lembaga penelitian kesehatan, yakni lembaga Eijckman. Pada awal pendirian lembaga tersebut, kondisi masyarakat Indonesia masih memprihatinkan.
Kesadaran akan pentingnya gizi belum dirasakan akibat kemiskinan dan kondisi masyarakat yang masih terbelakang. Sehingga prioritas utama yang dilakukan oleh Poorwo Soedarmo adalah memberikan kesadaran dan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi. Terlebih saat itu, kondisi masyarakat masih sangat memprihatinkan. Banyak yang masih buta aksara dan miskin. Untuk itu, Poerwo memprioritaskan pendidikan kader-kader gizi yang dapat langsung berhubungan dengan masyarakat. Pertama-tama didirikan Sekolah Djuru Penerang Makanan (SDPM) pada tanggal 26 Januari 1951, Sekolah Ahli Diit (1953), Akademi Pendidikan Nutrisionis/Ahli Diit (APN/AD) (1956), yang akhirnya menjadi Akademi Gizi (1965), dan pendirian Bagian Imu Gizi, FKUI (1958). Sejak itu, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Gizi Nasional. Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an, dan dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an dan terkahir diselenggarakan pada tahun 1999 untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Djuru Penerang Makanan tanggal 26 Januari 1951. Sejak saat itu pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia.
3.Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan
A. Zat gizi makro
1.karbohidrat
2.lemak
3.protein
4.air
B. Zat gizi makro
1.vitamin
2.mineral
4.Kebutuhan gizi pada masa reproduksi
1.Prinsip gizi Pada masa reproduksi
- Makanlah aneka ragam makanan
- Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
- Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
- Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
- Gunakan garam beryodium
- Makanlah makanan sumber zat besi
- Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan
- Biasakan makan pagi
- Minumlah air bersih , aman, cukup jumlahnya
- Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
- Hindari minun-minum beralkohol
- Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
- Bacalah label pada makanan yang dikemas
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pada masa reproduksi
#.Ketersediaan pangan
#.Pola asuh gizi atau makanan keluarga.
#.Akses terhadap pelayanan kesehatan
3.Pengaruh status gizi pada masa reproduksi
Pemenuhan gizi yang seimbang pada masa remaja sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Asupan nutrisi yang kurang maupun berlebih akan menyebabkan gangguan reproduksi seperti haid tidak teratur, keterlambatan menarche, dan resiko melahirkan bayi dengan BBLR yang disebabkan oleh anemia pada wanita.
4.Menu seimbang pada masa reproduksi
1.karbohidrat(nasi, gandum, dll) sebagai sumber tenaga
2.lemak ( vitamin A, D, E, K dll) sebagai cadangan energi
3.protein(telur, kerang, udang, dll) sebagai zat pembangun
4.vitamin( dari buah dan sayur) sebagai pencegah penyakit
5.Mineral ( yodium, zat besi, dll) sebagai metabolisme energi
6.cairan ( air) sebagai mempertahankan keseimbangan cairan